Bpk. Asep Sutisna Daryatmo (CM KSO-HMP) & Istri |
Perjalanan hidup manusia tidak selamanya linear, datar melankan bersifat siklis dan eskatologis. Begitulah Nietsczhe filsuf Prusia katakan dalam bukunya "also sprach zarathustra": masa bayi (debil)-masa kanak-kanak dan remaja (juvenil)-masa dewasa dan masa tua. Dalam menjalani fase demi fase ada sebuah fase yang merupakan titik puncak yang disebut fase zenith sebagai titik kesempurnaan hidup atau the golden age.
Namun setiap fase tidak berlangsung abadi karena harus menginjak ke fase lainnya yang berujung pada fase kematian. "Sein zum tode", Ada adalah menuju kematian kata Martin Heidegger filsuf Jerman . Ketika kita lahir ke dunia dan menjalani fase demi fase, maka fase kematian sedang mengintai dan menunggu untuk menjalankan perannya. Kematian bukan sebuah momok yang menakutkan, justru yang paling mengerikan adalah kematian dari rasa cinta terhadap sesama yang bersumber dari kemiskinan hati. "The most frightening syndrom in this world is poverty", begitulah kata Gabriel Marcel filsuf Perancis.
Namun setiap fase tidak berlangsung abadi karena harus menginjak ke fase lainnya yang berujung pada fase kematian. "Sein zum tode", Ada adalah menuju kematian kata Martin Heidegger filsuf Jerman . Ketika kita lahir ke dunia dan menjalani fase demi fase, maka fase kematian sedang mengintai dan menunggu untuk menjalankan perannya. Kematian bukan sebuah momok yang menakutkan, justru yang paling mengerikan adalah kematian dari rasa cinta terhadap sesama yang bersumber dari kemiskinan hati. "The most frightening syndrom in this world is poverty", begitulah kata Gabriel Marcel filsuf Perancis.