Sekilas Info Tentang Training K-3 HSE KSO-HMP
|
Foto Bersama seusai Training K-3 HSE KSO-HMP |
HSE KSO-HMP terus menggeliat membuat kiprah dan gebrakan yang patut diacungi jempol. Gebrakan terbarunya adalah menyelenggarakan
Training K-3 HSE KSO-HMP bagi para decision maker di lapangan yakni: para supervisor, foreman, rigger dan safety officer, safety supervisor dan safety man. Hari Sabtu 02 Mei 2015, Selepas makan siang yakni tepat pukul 13.00 WIB, Training K-3 HSE KSO-HMP dimulai dengan pembukaan oleh HSE Manager KSO-HMP yakni bpk. Dolfie Lasut Worotikan. Bpk DLW mengemukakan bahwa tugas dan tanggung jawab kita dalam proyek MKMT ini bukan hanya sebatas memasang pipa gas saja, melainkan juga memastikan terciptanya keselamatan bagi semua pekerja di lapangan seoptimal mungkin. Sehingga misi dari
"zero accident" bisa tercapai, serentak pula tercapainya pemasangan pipa gas dengan sukses dan lancar.
Sedangkan pembicara utama
Training K-3 HSE KSO-HMP yakni
Ir. H. M. Natsir (Ketua P2K3) secara santai menerangkan sejumlah tema yang bersumber pada satu paradigma yakni:"safety is everybody business", keselamatan adalah urusan atau masalah setiap orang. Beliau menjelaskan beberapa kunci menuju keselamatan diri yakni: Leadership (kepemimpinan), integritas, communication, dan self-assesment. Secara rinci beliau menjelaskan perbedaan pemimpin dan manager, tuntutan dasar untuk menjadi seorang pemimpin, kompetensi dasar yang harus dimiliki seorang pemimpin, 3 element dalam communication skill, vocal element, penghambat komunikasi dan motivasi.
Dalam session tanya jawab, salah seorang peserta yakni
A. Kamil Rosyad menanyakan tentang ada-tidaknya sebuah konsensus (UU) atau jurisprudensi yang mengatur tanggung jawab seorang supervisor jika terjadinya sebuah kecelakaan kerja yang menimpa bawahannya. Hal ini dianalogikan dengan hukum laut yang mempidana seorang nakhoda jika terjadi kesalahan crew-nya yang menyebabkan tenggelamnya sebuah kapal. A. Kamil rosyad pun menanyakan tentang kriteria apa saja yang menyebabkan sebuah proyek diberhentikan berdasarkan prosedur HSE.
Peserta lainnya, yakni sdr.
Denny dan
Ferry menanyakan beberapa hal yang berkaitan dengan tanggung jawab crew safety, langkah terbaik apa yang harus dilakukan oleh safety man jika terjadi sebuah kecelakaan kerja dalam kondisi darurat.
Semua pertanyaan peserta di atas, secara
"clear and distinct" dijawab oleh bpk. Ir. H. M. Natsir dengan berbagai case study yang pernah terjadi di dunia safety. Bpk. DLW-pun turut menjelaskan dan menjawab semua pertanyaan peserta dengan sangat memuaskan. Tepat pukul 17.00 WIB, Training HSE KSO-HMP ditutup dengan foto bersama di aula Workshop Kebantenan. JAngan Lupa baca pula postingan sebelumnya tentang:
TBM 20 April 2015.